Gereja Blenduk (kadang-kadang dieja Gereja Blendug dan seringkali dilafazkan sebagai mBlendhug) adalah Gereja Kristen tertua di Jawa Tengah yang dibangun oleh masyarakat Belanda yang tinggal di kota itu pada 1753, dengan bentuk heksagonal (persegi delapan). Gereja ini sesungguhnya bernama Gereja GPIB Immanuel, di Jl. Letjend. Suprapto 32. Kubahnya besar, dilapisi perunggu, dan di dalamnya terdapat sebuah orgel Barok. Arsitektur di dalamnya dibuat berdasarkan salib Yunani. Gereja ini direnovasi pada 1894 oleh W. Westmaas dan H.P.A. de Wilde, yang menambahkan kedua menara di depan gedung gereja ini. Nama Blenduk adalah julukan dari masyarakat setempat yang berarti kubah. Gereja ini hingga sekarang masih dipergunakan setiap hari Minggu. Di sekitar gereja ini juga terdapat sejumlah bangunan lain dari masa kolonial Belanda. Gereja Blenduk, kota tua Semarang.
Roode Driehoek
Gedung Roode Driehoek adalah salah satu bangunan bersejarah di Kota Tua Semarang, Jawa Tengah. Gedung ini memiliki arsitektur yang unik dan menarik, dengan gaya kolonial Belanda.
Gedung Roode Driehoek dibangun pada abad ke-19 dan awalnya digunakan sebagai kantor dan tempat tinggal bagi pejabat kolonial Belanda. Bangunan ini memiliki ciri khas berupa bentuk segitiga yang unik dan warna merah yang khas.
Saat ini, Gedung Roode Driehoek menjadi salah satu destinasi wisata sejarah dan budaya di Kota Tua Semarang. Pengunjung dapat menikmati arsitektur bangunan, melihat-lihat koleksi museum, dan belajar tentang sejarah Kota Semarang.
Gedung Roode Driehoek merupakan bagian penting dari warisan budaya dan sejarah Kota Semarang, dan perlu dilestarikan untuk generasi mendatang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar